Ditemui di rumahnya (10/2) Prawirodirjan GM II 1207 C. RT 41/ 13 Kecamatan Gondomanan Yogyakarta, Enggar menuturkan awal mula menggeluti bisnis tersebut diawali dari adik laki-lakinya di tahun 2003. “Sejak bapak meninggal dunia, kita sekeluarga berfikir bagaimana tetap bertahan memenuhi kebutuhan hidup keluarga, kemudian lahirlah ide kreatif untuk memanfatkan gabus menjadi miniatur rumah aneka jenis,” kata Enggar ditemani ibu dan salah seorang temannya. Meskipun pada awal memulai bisnis tersebut hanya adiknya yang mengerjakan, namun seiring dengan permintaan akan produk tersebut yang semakin tinggi menjadikan produksi miniatur rumah dari gabus itu sebagai bisnis keluarga.
Selama ini, 52 Happy Smartmemasarkan produk mereka dalam bentuk potongan-potongan pola yang siap disusun menjadi sebuah rumah. “ Hampir mirip seperti mainan puzzle, kita menjualnya bukan dalam bentuk miniatur jadi, tetapi yang masih berwujud potongan yang siap disusun menjadi rumah, sehingga juga bisa dijadikan media belajar bagi anak untuk berfikir kreatif menyusun rumah-rumahan,” imbuh Enggar tentang produknya. Harga jual produk tersebut juga cukup terjangkau yaitu dari Rp. 10.000,00 s.d. Rp. 25.000,00 per buahnya tergantung dengan ukuran dan tingkat kerumitan pembuatannya.
Dengan kapasitas produksi 50 buah per harinya, Enggar mengakui saat ini merasa kualahan dalam melayani permintaan pasar yang sangat tinggi. Keterbatasan tenaga kerja yang dimiliki juga menjadi faktor kendala dalam memenuhi setiap permintaan pelanggan. Hal tersebut makin dirasakan Enggar ketika adiknya saat ini lebih fokus untuk menjalankan bisnis arang yang baru setahun digeluti. “Kita saat ini bagi tugas, saya yang mengurusi miniatur gabus ini, sementara adik menjalankan usaha arangnya,” kata Enggar yang mengaku sudah bosan jadi pegawai tersebut. Sungguh, sebuah kreatifitas yang patut menjadi teladan bagi kita. (tim liputan bisnisUKM)
0 komentar:
Posting Komentar